Jumat, 29 Januari 2016

Kau tahu Aku mencintaimu

Embun di pagi buta
Masih terasa segarnya udara pagi
Alangkah indahnya pagi ini


Tapi... betapa buruknya hati ini
Kau pergi,
Kau tidak menungguku
Untuk memberikan jawaban atas cintamu kepadaku. 


Kau seenak dirinya saja
Lalu bagaimana perasaanku? 


Aku tidak bisa menjawab hal yang begitu Indah didengar, juga membuat perutku seperti ada kupu-kupu yang berterbangan.
Lantas masihkah perlu jawaban? 


Diamku, justru menjadi bumerang buat ku.
Tapi kenyataan, tetaplah kenyataan.
Kau pergi.
Dan tidak pernah kembali. 

Sabtu, 16 Januari 2016

Sahabat.

Tidakkah kalian mengerti? 
Bahwa dari kerenggangan diantara kita, bisa timbul yang namanya rasa rindu? 

Tidakkah kalian mengerti? 
Bahwa dari kebungkaman kita, bisa timbul kesalahpahaman diantara kita? 

Tidakkah kalian merasa takut? 
Bahwa dari kebersamaan kita itu hanya sementara?

Bagaimana kalian bisa membuang begitu saja, hanya menjadikan memori dan kenangan saja? 
Aku berlebihan? Ya, Aku lah yang terlalu berlebihan. 

Kalian benar, tidak seharusnya menganggap kalian benar-benar sahabat, Sahabat yang selalu ada. Dan sampai sekarang aku tidak tahu, kalian benar sahabat ku. Atau ... Hanya kenangan.


Masa-masa yang begitu Indah, telah kita sebut sejarah. Sejarah kita, kawan.